Dalam seperempat abad umurku, banyak hal berlalu, kesalahan-kesalahan kulakukan dan masih sedikit kebaikan yang ditebar dan diraih. Di anta...

Selamat Ulang Tahun Perempuanku yang Istimewa



Dalam seperempat abad umurku, banyak hal berlalu, kesalahan-kesalahan kulakukan dan masih sedikit kebaikan yang ditebar dan diraih. Di antara sekian kebaikan itu, salah satu di antaranya amat kuyukuri hingga hari ini, yakni mencitaimu, Safara Akmaliah. Perempuan yang akhirnya menjadi istriku. Di tahun ini akhirnya kita mengikat janji dalam sebuah hubungan pernikahan, dan kamu akan menjadi teman yang menemaniku menjalani sisa perjalanan hidup. 

Hari ini adalah ulang tahunmu, hari yang istimewa untukmu. Tapi maafkan karena di hari istimewamu, aku belum bisa menemankmu, perempuan istimewaku. Tugas dan jarak sementara ini membuat kita terpisah. Tak apa, semoga melalui tulisan ini, akan menjadi kado yang baik dan menjadi "teman" di hari istimewamu. 

Kekasihku, perlu kau tahu, alasan kenapa kau adalah satu yang terpenting dari yang penting dalam hidupku karena kau melengkapi banyak bagian tak utuh dalam hidup. Garwo, sigarane nyowo, yang membuatku utuh menjadi manusia. Mozaik yang menggenapi hidup. Misalnya saja, dari hal yang kecil, kamu akan mengingatkan saat aku selesai mandi, handuk harus dijemur, bukan ditaruh di dalam kamar. Dari menjadwal tidur lebih dini agar bangun lebih pagi, mengatur pola makan agar badan tetap sehat, sampai mengingatkan hal-hal penting lain dalam hidup, soal pekerjaan misalnya. Hingga akhirnya, aku sampai pada titik ini, ini berkatmu, dan atas dorongan darimu. 

Tentu ini sangat kusyukuri. Hidup memang bukan melulu soal dua sejoli yang dimabuk asmara. Pencarian jati diri, makna eksistensi diri yang termanifestasi dalam berbagai hal semacam pekerjaan, karir, pencapaian-pencapaian, uang, gaya hidup, hingga kepedulian sosial dan kemanfaatan diri kebermanfaatan untuk orang lain. Dari hal yang kusebutkan, kamu sudah sampai pada titik yang kukagumi. Titik dimana banyak orang menginginkan itu. Kau harus percaya itu dan mensyukurinya. 

Dan kita sudah sepakat dalam pernikahan agar kita saling mendukung proses-proses yang sedang kita lalui, pilihan-pilihan karir hingga soal pendidikan. Untuk hal ini, aku sangat mendukungmu, untuk berkarir sesuai keinginanmu, baik nantinya kamu memutuskan segera pergi ke Wuhan, Cina untuk meneruskan studi International Politics di sana, seiring dengan kuliah Ilmu Politik juga di Undip. Dan tentunya karir "politik" di Gresik. 

Tentang jarak yang kini memisahkan kita, keyakinanku cinta kita lebih kuat daripada itu. Lebih luas untuk menerima sekadar jarak. Meski untuk itu, banyak hal yang harus kita korbankan dan perjuangkan. Untuk itu, keyakinan ini harus dirawat setiap hari, dengan kesabaran. Komitmen ini harus dijaga dengan kepercayaan. 

 Doa terbaik untukmu di hari istimewa ini adalah tetap diberikan kesehatan. Umur yang panjang dan barokah, serta rezeki berlimpah nan barokah. Karir yang kian hari semakin baik. Doa-doamu pribadi juga akan aku aminkan serta kuupayakan untuk kita wujudkan. Dan doa untuk kita, agar pernikahan ini benar-benar menjadi ladang yang baik untuk beribadah. Hubungan yang sehat untuk dua manusia yang saling mencintai agar tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 

Sehat selalu istriku, Safara Akmaliah. Ingat makan yang teratur! 

Jayapura, 16 Mei 2022 

Suami yang mencintaimu.

0 komentar: