"Sejarah itu berulang" Arnold Toynbe. Benar pula kata salah seorang sejarawan masyhur itu, namun kurang tepat Menurut ku. Dimana ...

Sejarah Berulang?

"Sejarah itu berulang" Arnold Toynbe. Benar pula kata salah seorang sejarawan masyhur itu, namun kurang tepat Menurut ku. Dimana letak kekurang-tepatannya? Baik, Jadi begini, Sejarah tidak akan pernah berulang, hanya polanya saja yang berulang. semisal begini, pola kudeta dan intrik yang digunakan oleh Ken Arok dalam upayanya merebut tahta Singasari (Tumapel) -baca Arok-Dedes Peristiwa ini dikatakan"berulang" ketika Suharto mempraktikkan upaya yang sama dalam upayanya menggulingkan Sukarno.

Pola-pola peristiwa yang terjadi di masa lalu, mungkin sama dengan apa yang terjadi di masa sekarang. Persamaan itu hanya di tingkat pola, bukan pengulangan karena pengulangan mengandung arti semua bagian yang diulang. 

Sejarah sendiri, menurut beberapa buku pengantar Ilmu Sejarah, tertulis Sejarah itu unik, hanya terjadi sekali terjadi, dan sudah tertinggal di masa lalu -cek karangan Kuntowijoyo, atau Moh. Ali-. Pengertian tersebut lebih sesuai menjadi sejarah sebagai peristiwa. apabila sejarah sebagaimana kita baca, atau kita dengar, adalah sejarah sebagai sebuah rekonstruksi. 

Sejarah sebagai peristiwa sudah tertinggal di masa lalu, hanya tinggal menunggu orang untuk merekontruksinya agar dapat berbicara. Implikasinya, Sebagai sebuah rekonstruksi akan menimbulkan ke-subyektifan yang dilahirkan dari adanya interpretasi. efek lainnya juga kita tidak akan mengetahui secara utuh bagaimana peristiwa tersebut. 

Dari sini, mulai kita mencerahkan pikiran membuka cakrawala wawasan kita, menjernihkan hati, dengan "membaca" sejarah secara bijak. dengan membaca sejarah secara bijak, kita akan terhindar dari ke-fanatik-an terhadap apapun. bagaimana bisa? karena peristiwa apapun yang terjadi di masa lalu tidak akan pernah kita ketahui secara utuh. Alangkah eloknya jika kita mulai menyadari keterbatasan kita, dan mulai melemahkan ego kita untuk tidak saling mengklaim kebenaran. 

Pameo Klasik berkata, "Kebenaran hanya milik Tuhan semata". Tapi ada saja yang menambahkan, dan "dosen". Heuheu

0 komentar: