Film
yang diadopsi dari Novel karya Dan Brown ini sedikit menggeltik iman kaum
pemeluk kristen di dunia. pasalnya, film ini menyingkap beberapa fakta menarik
tentang kristen katolik yang didapat dari penelusuran secara teliti terhadap
arsip-arsip gereja khususnya Vatikan. Obyek yang menjadi sorotan adalah arsip
sebagai sumber primer yang merekam peristiwa masa lalu maupun berupa buku.
Arsip menjadi penting karena menjadi sumber pengetahuan penting terhadap
realita masa lalu. Penelusuran terhadap arsip secara mendalam bisa menghasilkan
penemuan-penemuan baru atau pemaknaan baru terhadap realita masa lalu.
Arsip
yang disimpan dan bersifat rahasia dalam film ini mengandung fakta dan petunjuk
penting mengenai peristiwa masa lalu yang berguna untuk masa sekarang. Dalam
konteks ini, arsip sebagai rekaman peristiwa masa lalu menjadi petunjuk penting
terhadap masalah kekinian. Digambarkan bahwa, peristiwa masa sekarang masih
berkaitan erat dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dengan penelusuran
terhadap masa lalu akan memberikan gambaran yang jelas bagaimana masa sekarang
bisa terjadi dan jalan keluar yang disajikan dalam arsip.
Dan
Brown melalui Film ini ingin menunjukkan peran penting arsip sebagai sumber
pengetahuan dan refleksi dari peristiwa di masa lalu. Kesadaran akan pentingnya
arsip yang ingin dibangkitkan melalui film ini. sebagai calon sejarawan, film
ini patut untuk ditonton agar calon sejarawan tergugah kembali akan
kepeduliannya terhadap arsip. Sekaligus, menyadarkan sejarawan bahwa arsip
adalah sumber primer yang menyajikan fakta-fakta yang terjadi di masa lalu.
Keasyikan, dan keuletan yang ditunjukkan dari tokoh Robert Langdon dalam
upayanya mencari benang merah peristiwa di masa lalu. Langdon adalah
representasi peneliti-peneliti khususnya sejarah untuk fokus (setidaknya tidak
melupakan) pada arsip.
Buku-buku
yang sudah diarsipkan berperan penting dalam kajian penelitian akan masa lalu,
terlebih apabila buku tersebut dilabeli ‘merah” atau terlarang.informasi yang
terkandung di dalamnya sangat mungkin masih berkaitan dengan masa depan
(sekarang). Di Film ini, informasi yang terkandung dalam buku karya Galileo Il
Diagrama Veritatis merupakan petunjuk akan tempat-tempat dan alur kejadian yang
terjadi. Apabila di jawa mungkin buku karya galileo ini dapat disamakan dengan
serat-serat maupun babat-babat atau di sumatera disebut hikayat. Dan ini yang
menurut Bambang Purwanto sering disebut sebagai arsip yang kurang diakui
kredibilitasnya. Padahal apabila ditelaah lebih lanjut akan memberikan fakta baru
yang akan memberikan pemaknaan alternatif akan sejarah Indonesia.
Lebih
lanjut lagi, Bambang purwanto mengkritik sejarawan yang kurang memperhatikan
babad dan sejenisnya sebagi sebuah arsip (sumber primer) yang patut dijadikan
sumber pendukung dalam merekontruksi sejarah. Bambang menekankan tentang
perhatiannya pada babad dan sejenisnya sebagi sumber sejarah yang harus
diperhatikan sekaligus dibutuhkan kritik atas sumber tersebut. Jadi, tidak
langsung mengecap bahwa babad dan sejenisnya tidak termasuk sebagai sumber
sejarah.
Kembali
kepada film angel and demon, Arsip menempati posisi penting dalam proses
pencarian kebenaran masa lalu. implikasinya, apabila sudah diketahui bagaimana
realitas yang terjadi di masa lalu tersebut maka akan didapat gambaran yang
lebih jelas akan masa sekarang maupun masa depan. Terakhir, arsip memberikan
manfaat yang besar kepada semua orang khususnya sejarawan yang ingin mencari
fakta tentang masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar